For Immediate Release:
Jakarta, Indonesia - Oktober 16, 2016
Tjong A Fie Mansion meraih Anugrah Purwakalagrha Museum Awards dalam kategori Museum Cantik (Engaging Museum) pada Malam Anugrah Museum Awards 2016 yang diselenggarakan oleh Komunitas Jelajah di Anjungan Kalimantan Barat, Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (15/10) lalu.
Anggiea Prawira Tjong, cicit dari Tjong A Fie yang menerima penghargaan tersebut atas nama seluruh keluarga besar Tjong A Fie merasa sangat bahagia dan tidak menyangka mendapat penghargaan tersebut sebab nominasi lain juga tidak kalah hebat seperti Museum La Galigo (Sulawesi Selatan), Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (Sumatera Barat), dan Museum 1000 Moko (NTT).
"Sesungguhnya ini adalah hasil kerja keras ayah saya almarhum Fon Prawira Tjong yang telah berpulang setahun lalu. Beliau merupakan panutan yang selama bertahun-tahun bekerja keras meyakinkan berbagai pihak untuk membuka Tjong A Fie Mansion kepada publik. Beliau pasti bahagia sekali mengetahui bahwa hasil kerja kerasnya selama ini membuka Tjong A Fie Mansion kepada publik mendapatkan apresiasi sedemikian besar," ujarnya menahan haru.
Acara yang telah diselenggarakan selama lima tahun berturut-turut ini merupakan bagian dari Hari Museum Indonesia yang jatuh pada tangga 12 Oktober. Untuk memberikan anugrah ini, Komunitas Jelajah membentuk tim juri yang berkompeten di bidangnya dan melakukan survey selama setahun mengunjungi 459 museum seluruh Indonesia, termasuk mengirimkan relawan yang melakukan tugasnya dengan cara incognito ke berbagai museum tersebut.
Selain Kategori Museum Cantik, pemenang kategori kategori lainnya adalah Museum Pintar diraih oleh Museum Sandi (DI Yogyakarta), Museum Bersahabat, diraih oleh Anjungan Kalimantan Barat (TMII Jakarta), dan Museum Menyenangkan diraih oleh Museum Lukisan Sidik Jari (Bali). Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Universitas Pendidikan Indonesia (kategori Perguruan Tinggi Peduli Museum), Metro TV (kategori Media Peduli Museum), Museum Kayu Sampit (Kategori tematik sains, teknologi, sejarah alam), dan Museum Asmat TMII (Kategori tematik eksplorasi kearifan Lokal). Sedangkan penghargaan untuk Pengabdi museum sepanjang hayat diberikan kepada I nyoman gunarsa. Dan puncak penghargaan diberikan kepada Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Bapak Museum Indonesia.
Melihat pentingnya makna penghargaan ini terhadap perkembangan museum di Indonesia, Anggiea Tjong mengatakan bahwa ini merupakan penambah semangat bagi generasi baru pengelola Tjong A Fie Mansion untuk terus berkarya memperbaiki situs yang menjadi cagar budaya dan ikon wisata Kota Medan.
"Kami sadar, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Masih banyak PR yang harus dikerjakan. Tapi kami senantiasa berusaha memberikan yang terbaik. Dan penghargaan seperti inilah yang memberikan tambahan energi kami dalam bekerja dan senyuman abadi di hati kecil ini," katanya. "Saat ini, kami tengah menggarap berbagai program baru untuk lebih mendekatkan dan meningkatkan interaksi Tjong A Fie Mansion kepada publik. Kami mohon restu dan doanya," pungkasnya.
Tjong A Fie Mansion adalah rumah kediaman Tjong A Fie (1860-1921), seorang tokoh dermawan nan pluralis yang dikenal berjasa ikut membangun Kota Medan pada masanya. Rumah yang didirikan pada tahun 1900 ini terletak di Jalan Ahmad Yani, Medan. Menggabungkan gaya arsitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco, rumah ini dibuka untuk umum pada tahun 2009. Selain memanjakan mata dan perasaan dengan ornamen rumah yang indah di setiap sudutnya, pengunjung yang datang ke Tjong A Fie Mansion juga dapat mengetahui sejarah hidup Tjong A Fie dari berbagai foto, lukisan, serta berbagai artefak lainnya.